Mengenal hashing dan kriptografi dalam teknologi blockchain

Mengenal hashing dan kriptografi dalam teknologi blockchain

Blockchain telah menjadi salah satu inovasi teknologi paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun awalnya dikaitkan erat dengan mata uang kripto seperti Bitcoin, blockchain memiliki potensi yang jauh lebih luas dalam berbagai industri, termasuk keuangan, logistik, dan bahkan pemerintahan. Salah satu elemen kunci yang membuat blockchain begitu aman dan dapat diandalkan adalah peran penting hashing dan kriptografi dalam teknologi blockchain. 

Kedua teknologi ini memastikan bahwa data dalam blockchain terlindungi dari manipulasi, menjadikannya alat yang sangat efektif untuk menjaga integritas informasi. Artikel ini teknologimu akan mengupas bagaimana hashing dan kriptografi berperan penting dalam teknologi blockchain, serta bagaimana mereka bekerja secara sinergis untuk menciptakan sistem yang aman dan terdesentralisasi.

Hashing dalam Blockchain

Hashing adalah proses di mana data dari ukuran berapa pun diubah menjadi string bit dengan panjang tetap. Fungsi hash sangat penting dalam blockchain karena mereka memastikan bahwa setiap blok data memiliki sidik jari digital yang unik. Dalam konteks blockchain, fungsi hash yang paling umum digunakan adalah SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit). SHA-256 menghasilkan output 256-bit yang unik untuk setiap input data yang berbeda.

Salah satu karakteristik utama dari fungsi hash adalah sifatnya yang deterministik. Artinya, input yang sama akan selalu menghasilkan output hash yang sama. Namun, sedikit saja perubahan pada input akan menghasilkan output yang sangat berbeda, fenomena yang dikenal sebagai "avalanche effect." Hal ini sangat penting dalam blockchain, karena jika ada upaya untuk mengubah data dalam satu blok, hash dari blok tersebut akan berubah, yang pada akhirnya mempengaruhi seluruh rantai blok berikutnya. Dengan demikian, blockchain menjadi tahan terhadap upaya pemalsuan data.

Kriptografi dalam Blockchain

Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik untuk mengamankan komunikasi agar hanya dapat dibaca oleh pihak yang dituju. Dalam blockchain, kriptografi digunakan untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan aman dan tidak dapat diubah. Salah satu teknik kriptografi yang paling umum digunakan dalam blockchain adalah kriptografi kunci publik (public-key cryptography).

Dalam kriptografi kunci publik, setiap pengguna memiliki dua kunci: kunci publik dan kunci pribadi. Kunci publik dapat dibagikan secara bebas dan digunakan untuk mengenkripsi pesan, sementara kunci pribadi harus dijaga kerahasiaannya dan digunakan untuk mendekripsi pesan yang telah dienkripsi. Dalam konteks blockchain, kunci publik biasanya digunakan untuk membuat alamat blockchain, sementara kunci pribadi digunakan untuk menandatangani transaksi digital. Tanda tangan digital ini memastikan bahwa transaksi hanya bisa dilakukan oleh pemilik kunci pribadi yang sah, dan sekali transaksi ditambahkan ke blockchain, tidak ada pihak yang dapat mengubahnya tanpa mendeteksi perubahan tersebut.

Sinergi antara Hashing dan Kriptografi dalam Blockchain

Hashing dan kriptografi bekerja secara sinergis untuk menciptakan blockchain yang aman. Fungsi hash memastikan integritas data, sementara kriptografi kunci publik memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengotorisasi transaksi. Kombinasi dari kedua teknologi ini membuat blockchain sangat sulit untuk diretas atau dimanipulasi.

Misalnya, ketika sebuah transaksi baru dibuat dalam blockchain, transaksi tersebut pertama-tama dienkripsi menggunakan kunci pribadi pengirim, menciptakan tanda tangan digital. Transaksi tersebut kemudian disebarkan ke jaringan dan dimasukkan ke dalam blok. Blok ini kemudian di-hash, dan hash tersebut digunakan sebagai referensi dalam blok berikutnya, membentuk rantai blok yang tidak dapat diubah tanpa mengubah semua blok berikutnya. Ini menciptakan lapisan keamanan tambahan, karena untuk memanipulasi satu blok, seorang peretas harus memodifikasi semua blok berikutnya dalam rantai, yang secara praktis tidak mungkin dilakukan.

Hashing dan kriptografi adalah fondasi utama yang memungkinkan blockchain berfungsi dengan baik. Mereka memastikan bahwa data dalam blockchain tetap aman, terdesentralisasi, dan tahan terhadap manipulasi. Dengan menggunakan fungsi hash yang kuat seperti SHA-256 dan teknik kriptografi kunci publik, blockchain mampu menciptakan sistem yang tidak hanya aman, tetapi juga transparan dan terpercaya. Di masa depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak aplikasi blockchain yang memanfaatkan teknologi ini untuk berbagai keperluan, mulai dari kontrak pintar hingga sistem pemilihan elektronik, di mana keamanan dan integritas data adalah yang paling utama.

Next Post Previous Post